saat aku lihat cincin yang aku pake sejak 1 tahun yang lalu (15 Maret) aku jadi ingat kejadian-kejadian yang yang jarang aku pikirkan (gak kepikir karena sibuk :p)
udah 3 tahun aku
kenal dekat (sengat dekat) ma dia, dengan hubungan yang seperti gelombang
XD dan sangat tidak jelas selama 2 tahun pertama, dan tepat tahun lalu kami
memperbaiki hubungan kami menjadi lebih baik.
di postingan pertama
ini mungkin aku agak sedikit curhat yaaa :D
pertengahan tahun 2009, aku kenalan dengan seorang cowok bernama
Vendra lewat sebuah jejaring sosial yang ngetren waktu itu. hanya butuh waktu 1
bulan untuk mengenal dia dan akhirnya pacaran. Tapi dalam waktu 2 minggu kami
putus begitu saja (maklum ababil :p). waktu itu dia yang putusin aku dengan
alasan fokus masadepan, dsb. Kami pun tidak pernah ketemuan lagi selama 5 bulan
karena dia pergi ke Jakarta buat kerja.
awal 2010 Vendra kembali ke Pontianak, kami bertemu kembali dan
menjadi teman yang sangat akrab, bahkan lebih akrab dari sebelumnya..kami mulai
membangun pertemanan (aku gak punya perasaan apa-apa sama dia) dan akhirnya
kami putuskan untuk pergi jalan berdua. malam minggu ketika kami ingin pergi,
ada tamu tak diundang, datang...
dan dari sinilah
cerita dimulai *hahahhahahaaa :D
orang tersebut rupanya sepupu Vendra yang bernama Genta (cowok juga). cowok tinggi, putih, waktu itu cakep :p, umurnya 3 tahun diatas aku, baru selesai lulus SMA di Jogja. setelah Vendra ngobrol bentar sama tuh orang, akhirnya diputuskan (gak tau juga siapa yang putuskan) kalo Genta ikut jalan juga bareng kita. singkat cerita kami (aku dan Genta) berkenalan dan langsung akrab karena dia nyambung di ajak ngobrol. kami ber-3 pun mulai akrab seperti benar-benar teman dekat yang udah kenal bertahun-tahun. Setiap malam minggu kami pergi berwisata kuliner mencoba berbagai tempat makan di Pontianak. 2 bulan berlalu, kami mendapat kabar Vendra udah dapat kerjaan baru (selama ini dia nganggur) dan dia gak bisa lagi ikut pergi wisata malam minggu. 1 minggu kami tidak jalan karena vendra gak bisa pergi, waktu itu aku gak enak aja sama Genta kalo kami hanya pergi ber2. Minggu berikutnya Vendra tetap gak bisa ikut dan aku pikir kami ber3 gak akan pernah kumpul lagi sampai seterusnya—dan pikiranku benar sampai saat ini—jumat diminggu itu aku dapat sms dari Genta yang berisi ajakan pergi berdua tanpa Vendra, aku meng-iya-kan aja..sabtu malam itu pertama kalinya dia jemput aku dirumah..dia sopan, dan penampilannya yang rapi memberi dia nilai ‘plus’ dari ortu. Kami pergi berdua dengan agak canggung, bingung mau pergi kemana dan ngapain. Akhirnya kami hanya muter-muter dan mulai bercerita tentang kehidupan kami masing-masing. Dan waktu itu aku mengambil kesimpulan bahwa Genta itu orang yang takut akan Tuhan, Sopan, bisa memperlakukan wanita dengan baik, perhatian, dan dewasa (tipe gue bgt :p). Waktu aku mulai bercerita tentang Vendra, kata yang dia ucapkan waktu itu : “udah, jangan omongin itu terus..bosen dengernya”..aku hanya jawab “hmm..”
sampai pertengahan 2010 kami pun semakin dekat, dekat bangeet....kami
pergi kegera bareng, dan dia pernah bilang : “kalo kamu bbutuh sesuatu dan
pengen sesuatu bilang aja sama aku” .. semakin lama aku semakin yakin kalo dia
memang orang yang dekat sama Tuhan, karena disela-sela kesibukannya dia mau kegereja
dan dia gak pernah ngelawan ortunya (yang ini aku tahu dari mata-mata..hehehe),
walaupun kami tidak pacaran, dia sering kasi kabar kalo dia akan sibuk selama
beberapa hari kedepan dan mungkin dia gak bisa sms.
Hal ini terjadi
selama berbulan-bulan, dan aku mulai hanyut...aku suka sama Genta. dan aku lupa,
aku gak pernah terpikir tentang Vendra..aku lupa udah berapa minggu—bahkan
bulan—kami tidak pergi bersama.
Akhir 2010 aku benar-benar merasa Genta selalu ada buat ku..sampai
pada tanggal 29 Desember, pertama kalinya dia menyebutkan kata sayang kepada
ku. Dia mengutarakan perasaannya dan aku juga! Tapi ada yang aneh, dia gak
pernah mengatakan “kamu mau jadi pacar aku?”...dia hanya sekedar bilang
perasaannya dan cukup tau dengan apa yang aku rasakan..aku bingung dan
bertanya-tanya, tapi aku tak punya kemampuan untuk meminta kejelasan, aku takut
dia pergi..
Awal 2011 hubungan kami semakin lama semakin renggang. Kami sangat
jarang berkomunikasi. Peranah suatu hari dia mengirim ku sms: “maaf ya
bulan-bulan ini aku sibuk” hanya itu...bulan Februari dia kembali sms untuk
pamitan karena dia akan naik jabatan di kantor, dia harus pergi ke Bnadung
untuk pendidikan selama 6/8 bulanan. Dan kami sama sekali tidak pernah berkomunikasi
selama itu.
Akhir 2011 dia tiba-tiba sms memberi kabar dan malamnya aku diajak
keluar. Sama seperti waktu pertama kali kami jalan berdua, kami bingung harus
kemana..dan bingung apa yang harus di bicarakan..akupun memberanikan diri
bertanya mengenai hubungan kami..dia mulai menjelaskan kenapa, bagaimana, apa,
siapa, dst...terakhir yang aku dapat dan aku baaru tahu ialah, kami gak bisa
terus dekat karena Vendra..Vendra udah cerita yang macam-macam tentang aku..dan
masih banyak lagi yang langsung membuat aku naik darah waktu mendengarnya. Waktu
itu Genta bilang : “jangan benci sama dia, aku gak mau pertemanan kita berubah,
anggap aja kamu gak denger ap-ap..jangan rusak pertemanan kita ber3 yaa..sampai
kapanpun aku gak bisa ngelupain kamu..”hubungan kami mulai dekat lagi tetapi
kata-katanya terus membuat aku berfikir bahwa itu adalah kata-kata perpisahan..
Awal 2012 gak sampai 1 bulan semenjak kejadian itu, hubungan kami
seperti bermain layangan..sering di tarik ulur. Dan aku gak tau sampai kapan
kami harus kaya gini. Ada satu titik dimana kami menjadi sangat dekat dan
benar-benar fun, waktu itu 15 Maret..karena hubungan kami sedang baik-baiknya
kami berencana mencari cicin sebagai kenang-kenangan (gak tau kengan apaan),
dia memilihkanku cicin berbentuk daun (dari jauh kelihatan kaya huruf Z).. setelah
itu hubungan kami gak pernah dekat lagi sampai waktunya aku harus tamat SMA dan
melanjutkan kuliah,
Pertengahan 2012 aku diterima di UPH tangerang..aku pergi tanpa
memberi tahu Genta, apalagi Vendra..tapi selama di Tangerang aku sering
berkomunikasi bereng mereka, apalagi Vendra, dan selama itu setiap nelfon atau
smsan, dia selelu minta aku supaya mau jadi pacarnya lagi (ogah!) ..
Akhir tahun 2012 komunikasi aku dan Genta lancar-lancar saja, dan
aku pikir hubungan ku bisa kembali seperti dulu.. bulan Desember aku pulang ke
Pontianak untuk liburan natal, aku pikir ini waktu yang tepat untuk meminta
kejelasan dalam hubungan kami.. tapi akhirnya sampai tahun baru kesempatan
untuk bertemu tidak ada..
Awal 2013 5 januari aku pun janjian sama genta untuk pergi ke
tempat rekreasi..disana kami benar-benar dekat seperti sedang pacaran..aku pun
mulai bertanya, “pacar kamu mana?” (perlu diketahui dia punya pacar waktu aku
pergi ke Tangerang dan hanya sekitar 1 bulanan mereka putus) “gak ada” .. “yang
waktu itu, siapa namanya? Sarah yaa?” .. “apaan sih? Mau ketemu dia? Panggil aja
dia kesini..” .. “kamu ketemu sama aku hanya kalo kamu lagi kesepian aja ya? Trus
mau ngabisin waktu gitu?” .. “ya gak lah” jawaban yang gak jelas..buat aku semakin
bingung.. 8 januari, kami janjian ketemu lagi, kami pergi ketempat yang tidak
jauh dari rumah (rumah kami deket banget, Cuma beda 1 komplek gitu), di sana
ketika kami bingung harus bicara apa, dia bisikan “aku sayang adek” (oya, dia
panggil aku adek :p hehehehe) kedua kalinya
dia bilang sayang ke aku, dan aku beranikan diri bertanya “kenapa kita gak pacaran
aja? Kamu tinggal tanya dan aku pasti jawab iya..” .. “aku mau, tapi Vendra?” ..
“ngapain masih pikirin dia? Diakan udah punya pacar juga..lagi pula kita udah
pernah bahas masalah ini” ... “tapi ortunya gak setuju dia pacaran sama cewek
itu, ortunya sering nyebut-nyebut kamu” .. “sampai kapan kita mau kaya gini?”
... “sampai Vendra gak ngomongin kamu, dan gak nyebut nama kamu lagi didepan
aku” .. “hah? Emang iya?” .. “setiap kali kami ketemu, dia selalu bilang suka
kamu lah, sayang kamu lah,” “alasan aja..kalo kamu juga bilang sayang ma aku,
dia juga akan berenti kali ngomonginnya..” selamg beberapa saat dia bilang “ok.
jadi sekarang kita pacaran dan aku akan bilang sama Vendra..” ... sejak saat
itu aku ngerasa kembali mendapatkan Genta yang baru aku kenal dulu. Apalagi
waktu aku akan kembali ke Tangerang, dia benar-benar menyempatkan diri untuk
ngentar aku kebandara pesannya waktu itu : “belajar yang rajin ya, jangan
pernah kecewain orang tua, dan jangan pulang tanpa hasil yang baik!” tapi tetap
aja susah unutuk dapat hasil yang baik dan rajin belajar..hehehhehe ^^
Komentar
Posting Komentar