Aku pernah posting sebuah postingan singkat yang terang-terangan
mengatakan bahwa aku kecewa dan benci. Aku mau menceritakannya disini.
Aku sudah memutuskan untuk
bergabung dengan sebuah gereja local (HMCC) sekitar 1,5 tahun yang lalu, dan
sebagai anggota gereja aku berkomitmen untuk mengikuti Life Group (lebih
dikenal dengan komsel). Menginjak tahun ke2 ku di sini, aku bergabung dengan LG
ke-2 (LG berubah setahun sekali) namanya
FRESH. FRESH mempunyai 1 Leader (inisial
J.O) dan 2 Co-Leaders (inisial: E dan J). nah yang mau aku sharingkan adalah
hubunganku dengan salah satu Co-Leader yang berinisial J.
Awalnya aku deket banget dengan
seseorang ini. Menurutku dia adalah sister n leader yang WOW, dan aku juga gak
segan-segan menceritakan tentang kehidupanku n minta masukan dari dia. namun
aku adalah orang yang menaruh ekspektasi tinggi kepada seseorang yang mempunyai
good first impression dengan ku, dan dia termasuk salah satunya.
Awalnya aku hanya mendapati dia
melakukan hal-hal “kecil” yang tidak seharusnya dia lakukan, dan awalnya aku
hanya sekedar “Oh” dan setelah itu biasa saja (belakangan aku tahu hal tsb bukan
biasa saja) suatu hari, LG ku melakukan Hang Out ke Jakarta, kami berkunjung ke
rumah salah satu teman yang orang tuanya merayakan Imlek, dan di sana aku
mendapati dia melakukan sesuatu yang aku nilai tidak seharusnya dia lakukan. Dia
adalah seorang leader dan sudah seharusnya dia menjadi teladan bagi anggota
yang lain.
Semenjak hari itu aku mempunyai
suatu kepahitan yang luar biasa terhadapnya. Dan pada waktu benci bgt sama dia,
banyak sekali orang-orang yang “ngadu” kepada ku tentang dia. mereka
menceritakan segala sesuatu yang dia perbuat.
Aku sadar akan perasaan benci
yang aku miliki, aku bahkan masih bisa menilai dia dan “salut” akan
pemikiran-pemikirannya ketika mimpin LG. dan satu hal aku gak mau mengotori
hati aku dengan kepahitan dan kebencian. Akhirnya aku memutuskan untuk ngomong
langsung kepadanya, walau berat (kalo ngomong kaya gini darah jawa ku keluar,
jadi gak enakan gitu). Setelah aku ngomong langsung kepadanya, kebencianku
bukanya berkurang, namun bertambah besar. Aku menganggap dia keras kepala dan
menganggap dirinuya paling benar. Dia bahkan tidak meminta maaf sekalipun.
Sehari sebelum Lent, dia datang
kekamarku dan memainta maaf. Aku sangat senang ketika dia datang dan meminta
maaf. Namun jauh dalam hatiku, aku merasa masih ada yang salah.
Hubungan kami berjalan semakin
dekat namun tidak pernah menjadi sedekat dulu. Waktu berjalan dan perasaan “yang
salah” itupun mulai tertimbun berbagai hal. Aku tidak pernah mendoakan hal
tersebut lagi karena aku pikir masalah tersebut udah selesai. LG pun usai.
Sekarang aku sedang berada di LG
interm, LG yang berlangsung selama 3 bulan dan lagi-lagi dia yang mendaji
leader. Seminggu setelah LG interm berlangsung, aku meet up bersama leader LG yang
lain dan kami mempunyai percakapan seperti: (S=leader, A=aku)
S: kamu terlihat nyaman dengan
Windy dan Desye, tp kok gak dengan J? diakan Leader kamu di LG sebelumnya:
A: yea, aku pernah punya masalah
sama dia, tp itu udah selesai.
Dan aku pun menceritakan segala
sesuatu kepadanya. Dan aku di REBUKE sampai nangis.
Dari percakapan rebukan itu, aku
dapat sesuatu…eh, banyak deh...
1.
Aku
belum memaafkannya. Kenapa susah untuk memafkannya? Karena aku gak menyadari
dosa yang aku sendiri lakukan. Sebenarnya aku pikir aku gak melakukan hal jahat
yang sama yang kaya dia lakukan. Namun dia juga mungkin tidak melakukan hal
jahat yang aku lakukan…
2.
Hubungan
ku dengan sesame bisa rusak karena hubungan ku dengan Tuhan juga lagi rusak! Dan
pernyataan ini sama sekali tidak bisa aku bantah. Yep. Hubungan ku dengan Tuhan
emang lagi rusak. Aku sudah lama gak berusaha membangun hubungan ku dengan
Tuhan. Aku bias abaca Alkitab sebelum tidur, dan kalo aku lagi capek aku gak mau baca Alkitab,
tapi tau?! Baca Alkitab bisa kapan aja! Gak harus waktu mau tidur. Siang bisa,
pagi bisa, waktu makan, waktu break kelas, dsb.. aku gak menyadari hal itu
sebelumnya. Alas an banget aku kalo bilang gak bisa baca Alkitab sebelum tidur
karena capek.
Sekarang kuncinya untuk menjaga
hubungan aku dengan orang lain adalah jaga hubungan aku dengan Tuhan agar tetap
kudus, dengan begitu hati aku juga akan tetap terjaga.
Besok !gnite.. aku gak mau
menyianyiakan event itu!!!
Komentar
Posting Komentar