Senin, 27 Mei
2013 kami mulai Physical Training (PT) dengan total orang yang ikut 12 orang (sudah
termasuk leader), padahal waktu orientation ke-2 yang dateng ada 18-20 orang
gitu.. waktu PT yang dimulai jam 7 pagi, aku udah takut banget kalo ketemu P.A
tapi gak tau harus bersyukur ato gimana, P.A pulang kampung ke Amerika dan
pulang sekitar tanggal 3 Juli yang artinya P.A gak akan ada selama training
(yay!!). PT-nya lumanyan berat sih, tapi asik karna banyak lucu-lucuannya. Di
awalnya kami hanya lari keliling soccer field 4 laps dan aku memerlukan waktu
hampir 30 menit, setelah itu kami naik turun tangga dengan jumping jack sekitar
10 menit, hari itu benar-benar hari yang sangat meleleahkan apa lagi siang
harinya (disetiap hari) kami punya Discipleship Training (DT). Tapi yang
amazing-nya selama kurang lebih 6 minggu kami PT pada akhirnya 4 laps soccer
field rasanya hanya kaya pemanasan. Setiap minggunya Eric dan John (leaders) menambah
jumlah laps dan gaya berlari. Kami pernah ngelakuin Indian run, PT gabungan sama
tim AMP, dan PT di pagi buta; jam 5 pagi (biasanya dari jam 7-8 pagi).
PT jam 5 pagi |
Walaupun
PT itu adalah hal yang melelahkan, aku selalu menantinantikannya. Aku ingat waktu
itu lagi indian run 7 laps, aku ngerasa gak kuat lagi dan gak punya tenaga lagi
dan tiba-tiba aku lemes dan jatoh. Kakiku cidera dan siku berdarah..akibatnya
aku gak bisa lari banyak lari sedih banget...
sampai sekarang masih ada bekasnya |
Sampai pertengahan masa training,
aku masih bergumul dengan bahasa Inggrisku. Disaat teman-teman yang lain
bergumul dengan Financial Support, Permision dari Dorm Parent, aku hanya
bergumul dengan bahasa. Bagaimana aku bisa pelayanan di Papua kalo bahasa
Inggris ku kaya gini? Mungkin waktu berinteraksi dengan penduduk lokal di Papua
aku akan pake Bahasa Indonesia, tapi untuk berinteraksi sama tim? Apalagi ada
tim dari luar yang akan gabung bersama kami nantinya. Aku ingat saat pertama
kali aku doa di DT (in English), aku gemeteran n gugup banget. Satuhal yang aku
perkuat waktu itu adalah komitmenku, aku punya komitmen yang cukup kuat yang
mampu membuat aku bertahan di tim. Dengan kaki yang cidera yang berakibat aku gak
bisa lari banyak dan bahasa Inggris yang terbatas, aku gak berniat keluar tim. Setiap kali akhir pertemuan di PT aku, kami
selalu melakukan plank sambil menghapalkan ayat Alkitab, sampai saat hari
terrakhir PT, kami menghapal 15 card ayat Alkitab (1 card terdiri dari 1ato 2
ayat). Menurut ku bagian itu adalah bagian yang paling menyenangkan di PT. Aku ingat
waktu plank pertama di orientasi, PA suruh plank 1 menit dan baru 15 detik aku
udah jatoh. Tapi sekarang aku bisa plank sampai 1,5 menit..hehehhehe ;p
Teman kamarku pernah nanya “kenapa
kalian training sampai kaya gitu? Kalian mau olah raga kaya gimana pun, kalo di
Papua pasti akan sakit juga.” Waktu itu aku diem aja ditanyain kaya gitu, pikir
aku PT itu Cuma latihan fisik biar kuat. Waktu orientasi kami udah dibilang
akan pelayanan ke Papua, tapi aku gak ada gambaran sama sekali tentang Papua. Kata
orang Papua itu masih primitif dan agak menyeramkan, jadi aku pikir PT itu
untuk melatih kami untuk ati sipasi supanya kalo ada apa2 ntar kami bisa lari
cepat..hehehhehehe...
Tapi ternyata
PT bukan hanya sekedar latihan otot, otak juga ikut latihan disini. Setelah beberapa
minggu PT, aku belajar akan hal ini. Eric dan John sering teriak waktu lari “keep
running, keep running...almost there, almost there!!.....dont stop guys!! Dont stop”
kata-kata itu bukan hanya menyemangat, itu adalah pengingat supanya kami gak
dipengaruhi pikiran kami, karena seringkali pikiran membuat kami tidak sampai
di garis finish. kami harus berlari hingga 8 atau 9 laps tanpa berhenti, kami
merasa sangat capek dan gak bisa sampai finish, tapi tau? Itu bukan tentang
kekuatan, itu tentang bagaimana kita menguasai pikiran kita dan bilang “kita
kuat, Cuma sebentar lagi kok..ayo kaki melangkah terus..” dan akhirnya kami
bisa melakukannya, sampai di garis finish.
Baru selesai lari |
Komentar
Posting Komentar