Dua hari setelah dia menyatakan perasaannya, kami pergi nonton di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kupang. Sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa aku akan memberikannya jawaban dihari dimana kami akan pergi nonton.
Sepanjang jalan, sepanjang pemutaran film, aku tak bisa berhenti berpikir apa yang harus aku katakan kepadanya.
Setelah nonton, dia mengajakku pergi ke tempat makan paling kece di kota ini, kami pergi ke Beer and Barrel (BnB).
Sepanjang waktu itu aku tidak pernah berhenti untuk memikirkan kalimat apa yang aku harus katakan kepadanya. Atau sekedar bagaimana aku harus memulai percakapan tentang perasaanku kepadanya. Ah, ataukah pernyataan perasaan dari dia dua hari yang lalu bukanlah hal yang nyata? Hm. Sepertinya aku sudah bermimpi bahwa dia suka kepadaku..
Malam itu aku memilih diam dan tidak mengungkit tentang jawaban atau perasaanku. Dua hari yang lalu mungkin hanya imajinasiku.
Setelah selesai makan, dia mengajakku pindah ke bagian lain. Kami berdua duduk menghadap laut. Saat itu sudah jam 10 lewat, mungkin hampir jam 11 malam. Dia memulai pembicaraan..
"jadi, bagaimana jawabanmu, Fuzi?"
Lagi-lagi, aku deg-degan, gugup, dan tidak tau harus berkata apa. Dalam hatiku aku seperti geli, ingin tertawa dan ingin meyakinkan kalau ini hanya sebuah lelucon. Aku pikir hanya aku saja yang bisa suka dengan seseorang begitu singkat. Hehehe
Akupun menjawabnya "koko serius?". Apalagi yang bisa aku tanyakan selain keseriusannya? Secara kami baru kenal kurang dari 2 minggu, dan kami baru PDKT 3-4 hari yang lalu, posisinya I don't know him, and he doesn't know who I am.
"kayanya di usia saya sekarang, ga mungkin deh saya main-main" katanya. selanjutnya dia mengatakan bahwa dia tidak pernah LDR sebelumnya, dan dia tidak tau kedepannya bagaimana, apakah dia sanggup untuk LDR apa tidak ya mungkin harus di jalani dulu baru tau. "saya juga tidak bisa pastikan kapan kita akan ketemu lagi" sambungnya.
Saat itu akupun mengatakan bahwa aku juga mempunyai perasaan yang sama dengannya, bahkan sejak pertama kali kami ngobrol, aku suka kepadanya. Aku merasa nyaman dan nyambung saat ngobrol dengan dia.
Tapi tetap saja keraguan itu ada karna aku tidak mengenal dia. Ketakutanku adalah ketika dia kembali ke negaranya, dia menghilang begitu saja. Hehe sakit hati itu sangat tidak enak.
"Okay, tidak masalah kalau kamu tidak bisa sekarang. Kita masih bisa berkomunikasi nanti, WA juga bisa" katanya lagi.
"kalau koko serius. Ya aku mau...." jawabku.
Dan akhirnya kami pun resmi berpacaran. Tanggal 14 Desember, pukul 11pm.
Tidak lama setelah itu, kami memutuskan untuk pulang. Perjalanan menuju parkiran, untuk pertama kalinya dia menggenggam tanganku. Terharu rasanya jika aku membayangkan hal itu. Masih teringat jelas rasanya, darahku berdesir dan mengalir lebih cepat dari biasanya. Sepertinya jantungku memompa darah lebih cepat dari biasanya. Maklum saja, sudah lama tidak ada yang memegang tangan ini 😂 hahahha..
Dia mengantarku kembali ke asrama. Di perjalanan pulang dia berkata "saya dengar BnB adalah tempat paling bagus di Kupang, saya sengaja ajak kamu ke sini. Karna kalaupun nantinya saya ditolak, setidaknya saya sudah memberikan yang terbaik buat kamu."
Fixx!!! Kalau aku ini lilin, aku udah meleleh dari tadi! 😂 hahaha.
Mungkin banyak yang masih bingung kenapa aku berani pacaran dengan orang yang baru aku kenal 9 hari yang lalu. Saat itu pertimbanganku selain karna aku memiliki perasaan juga kepadanya, juga karena aku percaya bahwa dia adalah pria dewasa yang bertanggung jawab.
Dan setidaknya ketika ada status pacaran, akan ada hal yang kami pertahankan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar